Iwak Pindang atau Pindang adalah merupakan hasil olahan ikan laut, atau
bisa juga ikan tawar dengan cara-cara kombinasi penggodogan
dan penggaraman. Pembuatan pindang merupakan salah satu jenis produk
pengawetan ikan dengan menggunakan kadar garam rendah. Setelah melalui
proses penggodogan, biasanya wadah di mana ikan disusun langsung
digunakan sebagai wadah penyimpanan dan pengangkutan untuk
dipasarkan.
Pindang memiliki tekstur, citarasa dan keawetan yang khas
dan bervariasi sesuai dengan jenis ikan, kadar garam, dan lamanya
perebusan. Jenis-jenis ikan yang umum diolah dengan cara pemindangan
adalah ikan-ikan pelagis seperti ikan layang, selar, japu, ikan tembang,
lemuru, ikan kembung, tuna, cakalang, dan tongkol. Produksi sampingan
atau limbah dari proses pengolahan pindang ikan adalah Petis Ikan.
Ikan pindang adalah berbeda dengan ikan asin atau ikan peda, pengolahan pindang selain menggunakan garam juga dikombinasikan dengan proses penggodogan, sehingga produk yang dihasilkan mempunyai karakteristik tersendiri. Untuk ikan kecil biasanya dalam proses pemindangan dalam keadaan utuh, sedangkan ikan besar dalam bentuk potongan-potongan.
Pemindangan Garam atau Air Garam, sebagaimana umum pemindangan masyarakat nelayan adalah pemindangan tradisional, disebut juga sebagai Pindang Paso (menggunakan kendil atau paso tanah liat). Bagi masyarakat nelayan dalam jumlah kecil (elit-elit desa/nelayan) ada juga yang memakai cara pemindangan Presto (duri lunak), yaitu dengan sarana panci Pressure Cooker.
Ikan pindang adalah berbeda dengan ikan asin atau ikan peda, pengolahan pindang selain menggunakan garam juga dikombinasikan dengan proses penggodogan, sehingga produk yang dihasilkan mempunyai karakteristik tersendiri. Untuk ikan kecil biasanya dalam proses pemindangan dalam keadaan utuh, sedangkan ikan besar dalam bentuk potongan-potongan.
Pemindangan Garam atau Air Garam, sebagaimana umum pemindangan masyarakat nelayan adalah pemindangan tradisional, disebut juga sebagai Pindang Paso (menggunakan kendil atau paso tanah liat). Bagi masyarakat nelayan dalam jumlah kecil (elit-elit desa/nelayan) ada juga yang memakai cara pemindangan Presto (duri lunak), yaitu dengan sarana panci Pressure Cooker.
Prinsip Pemindangan
Pemanasan, yaitu perebusan dengan suhu tinggi, dengan
panas suhu tertentu sebagaian besar bakteri akan mati, begitu juga
dengan organisme enzim akan berhanti.
Penggaraman, dengan pemberian garam secara otomais akan mematikan bakteri, atau menghambat kegiatan bakteri karena unsur garam merupakan racun bagi bakteri.
Air, melalui proses perebusan/pemanasan, maka akan terjadi pengurangan kadar air dalam daging ikan. Pemuaian unsur air juga terjadi karena peleburan dan peresapan unsur garam yang bersifat mengikat air dalam daging ikan.
Bahan Baku, Sarana dan Pembuatan
Ikan, Kesegaran ikan sangat mempengaruhi mutu ikan pindang, maka ikan yang akan
diolah menjadi pindang harus segar, karena ikan yang sudah mulai membusuk akan
menghasilkan pindang bermutu rendah, dan bisa membahayakan kesehatan.
Pada dasarnya semua jenis ikan dapat diolah menjadi pindang, akan tetapi
umumnya ikan yang digunakan sebagai bahan baku pindang adalah ikan kembung, ikan layang, tongkol, lemuru dll.
Pembersihan, ikan-ikan yang akan dipindang disiangi
(proses pembersihan ikan, dengan mengeluarkan insang, dan isi perutnya,
kemudian dibersihkan sisiknya) terlebih dahulu sampai bersih lendir dan
sisa-sisa darah yang menempel, atau dapat juga tanpa
disiangi untuk ikan kecil-kecil. Bila ikan besar, bisa
dipotong-potong menurut kebutuhan.
Timbangan; menuju proses pembuatan pindang, ikan-ikan
yang sudah dibersihkan adalah ditimbang terlebih dahulu untuk menentukan
kualitas garam
yang digunakan. Umumnya garam berkisar 5% – 40% dari bobot ikan.
Garam, adalah jenis garam yang mempunyai kualitas
tinggi, dengan kadar kemurnian mengandung garam NaCl tinggi minimal 98%.
Bila garam yang digunakan
mengandung garam-garam calsium dan magnesium lebih dari 1% maka akan
menghasilkan pindang yang kurang baik.
Ikan atau potongan-potongan ikan yang sudah dibersihkan, kemudian dilumuri garam. Bila garamnya masih
kasar, ditumbuk terlebih dahulu agar menjadi garam lembut.
Pendil, Merang/Daun Pisang Kering dan Penggodogan;
menuju proses pemindangan, ikan-ikan yang sudak dicampur dengan garam kemudian disusun di dalam pendil yang dialasi
merang atau daun pisang kering. Setelah penuh, pendil diisi dengan air tawar secukupnya sampai ikan terendam penuh.
Pendil yang digunakan adalah pendil yang disamping bagian bawahnya ada semacam lubang untuk saluran air (semacam keran).
Penggodogan pertama adalah sampai matang dengan salah satu cirinya
kepala ikan sudah retak-retak. Setelah penggodogan dianggap selesai,
sisa air dikeluarkan melalui dasar pendil yang sengaja dibuat untuk
kegunaan husus, yaitu sebagai bahan pembuatan Petis Ikan. Air pindang
dalam kendi diusahakan mengucur sampai terkuras habis, dan keran kendi
ditutup kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar